Analisis Harga BTC Juni – Bitcoin (BTC) kembali mengalami fluktuasi harga yang signifikan, dengan nilai yang terkoreksi di bawah US$65.000. Dalam analisis terbarunya, trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, memberikan pandangan mendalam mengenai tren harga BTC dan faktor-faktor yang memengaruhi pasar kripto saat ini. Menurutnya, para pembeli harus mulai memantau tren harga ketika BTC berada di atas Exponential Moving Average (EMA) 50 hari, yaitu di sekitar US$69.000.
Saat ini, BTC berada di bawah EMA 50 hari, namun masih bertahan di atas EMA 200 hari yang berada di kisaran US$57.276. Kondisi ini menunjukkan adanya tren bearish jangka pendek, namun tren bullish jangka panjang masih tetap kuat.
Analisis Harga BTC Juni
Fyqieh menyatakan bahwa jika BTC berhasil menembus di atas EMA 50 hari, para pembeli dapat menargetkan level resistensi di US$69.000. Penembusan level ini akan membuka peluang bagi BTC untuk mencapai level tertinggi sepanjang masa di US$73.808.
“Sebaliknya, jika BTC jatuh melewati support level US$64.000, ini bisa menandakan penurunan lebih lanjut hingga ke US$60.365. Dengan Relative Strength Index (RSI) 14 harian berada di 38,16, BTC berpotensi jatuh di bawah US$64.000 sebelum memasuki wilayah oversold,” tegas Fyqieh dalam keterangannya melalui surel, Jumat (21/6/2024).
Investor perlu memperhatikan angka Purchasing Managers Index (PMI) Jasa AS dan data aliran ETF Bitcoin Spot di AS yang bisa mempengaruhi pergerakan harga BTC. Pemantauan ketat terhadap indikator teknis ini penting bagi para investor untuk membuat keputusan yang tepat dalam perdagangan BTC.
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Sentimen Pasar
Selain analisis teknis, berbagai faktor lain juga turut mempengaruhi sentimen pasar kripto. Harga BTC yang turun di bawah US$65.000 disebabkan oleh fluktuasi pasar dan meningkatnya tekanan jual. Beberapa faktor yang menekan harga Bitcoin termasuk data ekonomi AS terkait pasar tenaga kerja dan perumahan yang menunjukkan perlambatan ekonomi.
Klaim pengangguran awal AS yang turun menjadi 238 ribu menunjukkan pasar tenaga kerja yang stabil, mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga Fed pada September. Data ini membuat meningkatnya imbal hasil Treasury AS 10-tahun sebesar 48 basis poin menjadi 4,263 persen, mencerminkan ketidakpastian mengenai penurunan suku bunga The Fed pada bulan September.
Aktivitas Whale dan Pemerintah
Aktivitas whale, atau pemilik BTC dalam jumlah besar, juga berdampak pada pasar. Transaksi besar sebanyak 4.000 BTC (sekitar US$259,40 juta) yang dilakukan oleh whale memindahkan Bitcoin ke wallet baru sering dianggap sebagai sinyal pergerakan harga signifikan yang akan datang dan diawasi oleh para pelaku pasar.
Selain itu, aktivitas pemerintah Jerman baru-baru ini juga menimbulkan kekhawatiran. Pemerintah Jerman telah memasukkan 1.700 BTC (sekitar US$110,88 juta) ke dalam bursa seperti Coinbase, Kraken, dan Bitstamp sambil mempertahankan 47.179 BTC (sekitar US$3,06 miliar). Pergerakan ini menimbulkan kekhawatiran akan kemungkinan penjualan besar-besaran yang dapat mengubah harga pasar.
Aksi Jual ETF dan Tekanan Harga
Data dari Lookonchain mengungkapkan bahwa 9 ETF secara kolektif telah menjual 1.290 BTC, menyebabkan penurunan kapitalisasi pasar sebesar US$83,7 juta. ETF Bitcoin Fidelity juga mengurangi kepemilikannya dengan jumlah yang sama yaitu 1.290 BTC, sehingga totalnya menjadi 168.862 BTC senilai US$10,95 miliar. Arus keluar ETF yang terus-menerus setelah pertemuan FOMC dan sikap hawkish The Fed terhadap penurunan suku bunga membuat nilai kumulatif total arus masuk bersih ETF Bitcoin turun menjadi US$14,81 miliar.
Sentimen Pasar dan Indikator Crypto Fear & Greed Index
Jika sentimen positif gagal pulih, penurunan harga Bitcoin mungkin akan berlanjut hingga akhir minggu. Meskipun penurunan ini bukan penurunan yang besar, hal ini dapat menandai awal dari tren turun. Sentimen Crypto Fear & Greed Index juga mengalami kemunduran, terpantau pada Jumat (21/6/2024) berada pada kategori ‘greed’ dengan level 63 poin, turun dari seminggu sebelumnya di 74 poin.
Ini menunjukkan bahwa tingkat optimisme di pasar kripto telah menurun dalam beberapa hari terakhir. Meskipun masih berada dalam kategori ‘greed’, penurunan ini menandakan bahwa pelaku pasar mulai lebih berhati-hati dan mungkin mengantisipasi volatilitas yang lebih tinggi di masa mendatang.
Analisis harga BTC terkini menunjukkan bahwa Bitcoin masih berada dalam tren bearish jangka pendek namun tetap bullish dalam jangka panjang. Investor harus memantau level resisten dan support serta memperhatikan indikator teknis dan data ekonomi yang dapat mempengaruhi pergerakan harga BTC.
Aktivitas whale dan tindakan pemerintah juga menjadi faktor penting yang mempengaruhi sentimen pasar. Dengan memahami berbagai faktor ini, investor dapat membuat keputusan yang lebih tepat dalam perdagangan Bitcoin.